Selasa, 31 Maret 2020

Marak Hand Sanitizer Palsu di Tengah Wabah Corona, Ini Penjelasan Dokter Cara Pilih yang Aman


Seperti yang diketahui, sejak merebaknya virus corona (Covid-19), banyak masyarakat yang memburu hand sanitizer untuk menjaga kebersihan tangannya.
Saat inipun, berbagai produk hand sanitizer beredar di pasaran.
Dokter Umum di RSUD Pandan Arang, Boyolali, dr. M. Fiarry Fikaris menyebutkan terdapat cara untuk memilih hand sanitizer yang aman.
"Pertama, mengecek nomor BPOM dan pastikan nomor BPOM di kemasan sesuai dengan di website," kata Fiarry saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (30/3/2020).
"Karena banyak yang cantumkan nomor BPOM palsu atau punya produk lain," terangnya.
Selanjutnya, untuk memastikan hand sanitizer aman, Fiarry menyarakan untuk mencari tahu pabrik yang membuatnya. "Cari tahu pabrikan atau brand yang membuat, apakah sudah berpengalaman atau trusted (terpercaya) di bidang pembuatan alat medis," tutur Fiarry.
Menurut Fiarry, pembuatan hand sanitizer yang tidak sesuai takaran dapat berdampak pada kulit. Selain itu, dikhawatirkan, kadar alkohol yang tidak sesuai justru tidak efektif membunuh virus.
"Risiko hand sanitizer yang tidak sesuai standar yaitu iritasi kulit hingga terbakar, karena alkohol yang non food grade atau kadar alkohol terlalu tinggi di atas 85 persen," kata Fiarry.
"Kedua, bakteri dan virus tidak mati karena kadar alkohol dibawah 60% tidak efektif untuk membunuh mikroba," tambahnya.

Lebih lanjut, Fiarry pun mengimbau masyarakat untuk membeli hand sanitizer yang terdaftar di BPOM dan memiliki kualitas terpercaya.
"Belilah yang sudah terdaftar di BPOM dan terpercaya kualitasnya," kata Fiarry.
"Kalaupun tidak ada atau terlalu mahal, tetap gunakan air dan sabun sebagai pilihan utama," sambungnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Pakar Gugus Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, menerangkan hand sanitizer merupakan salah satu antiseptik. Antiseptik sendiri adalah senyawa kimia yang berfungsi menghambat atau memperlambat pertumbuhan mikro organisme pada jaringan tubuh hidup, seperti kulit. "Antiseptik dapat digunakan untuk cuci tangan, membersihkan permukaan kulit yang terluka, dan mengobati infeksi di rongga mulut," terang Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube BNPB, Senin (30/3/2020) siang.

"Antiseptik memiliki dua bentuk, sabun batang atau cair dan bentuk cairan hand sanitizer yang ada di pasaran," tambahnya.
Wiku menyampaikan, BPOM sudah mengeluarkan surat edaran mengenai cara pembuatan hand sanitizer yang sesuai anjuran WHO.

Berikut bahan-bahan hand sanitizer yang dianjurkan:
1. Etanol 96%
2. Gliserol 98%
3. Hidrogen peroksida 3%
4. Air steril atau aquades

Menurut Wiku, dalam rangka pencegahan penularan virus corona, penggunaan cairan antiseptik dalam bentuk hand sanitizer memang dapat dipilih. Namun, penggunaan hand sanitizer tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit. "Harus berhati-hati karena mengandung bahan yang mudah terbakar, utamanya bagi yang merokok atau bekerja di dapur," kata Wiku.

Wiku pun menegaskan, mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun adalah cara yang paling ampuh untuk mencegah penularan. "Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah yang paling ampuh membunuh virus, bila tidak ada opsi lain, gunakan hand sanitizer dengan bijak dan aman," tuturnya. Selain itu, Wiku juga menganjurkan masyarakat melakukan pencegahan dengan tidak menyentuh area wajah seperti mata, hidung, dan mulut.
"Segera mandi ketika sampai rumah, cuci pakaian dengan sabun, menyetrika dengan diberi cairan disinfektak hipotlorid," tambahnya.
"Tetap waspada, selalu menjaga jarak, rajin cuci tangan, lakukan dengan disiplin," pungkas Wiku.


Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Marak Hand Sanitizer Palsu di Tengah Wabah Corona, Ini Penjelasan Dokter Cara Pilih yang Aman, https://aceh.tribunnews.com/2020/03/31/marak-hand-sanitizer-palsu-di-tengah-wabah-corona-ini-penjelasan-dokter-cara-pilih-yang-aman?page=4.

Editor: Amirullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar